Kamis, 17 April 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)




Pokok Bahasan           :Narkoba/Napza
Sub Pokok Bahasan    :1.Pengertian,Jenis,Akibat penyalah gunaan,Dampak,dan Pencegahan   Narkoba
Waktu                         :30 Menit
Sasaran                        :Siswa/Pelajar
Hari/Tanggal               :
Tempat                        :Stikes Wira Husada Yogyakarta
Pelaksana                    :Winda Astuti

A.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit siswa diharapkan mampu memahami tentang Narkoba.

B.   TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan selama  + 30 menit Siswa dapat :
a.       Menjelaskan kembali pengertian Narkoba
b.      Menyebutkan jenis jenis Narkoba
c.       Menyebutkan kembali akibat penyalah gunaan narkoba.
d.      Menyebutkan kembali dampak narkoba.
e.       Menyebutkan kembali pencegahan narkoba.

C.   MATERI
a.       Pengertian Narkoba
b.      Jenis jenis Narkoba
c.       Akibat penyalahgunaan Narkoba
d.      Dampak Narkoba
e.       Cara Mencegah Narkoba.

D.   METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Demonstrasi
E.    MEDIA
·         Leaflet
·         Lembar Balik

F.    KEGIATAN BELAJAR/PENYULUHAN
NO.
TAHAP KEGIATAN
KEGIATAN PELAKSANA
KEGIATAN AUDIEN
WAKTU
1.

Pendahuluan
1.Mengucapkan salam
2.Memperkenalkan diri
3.Apersepsi
4.Menjelaskan tujuan
1.Menjawab salam
2.Memperhatikan
3.Mendengarkan
4.Memperhatikan

5 Menit
2.

Penyajian Materi
1.Menyampaikan Materi :
   a.Pengertian Narkoba.
   b.Jenis jenis Narkoba
   c.Akibat penyalahgunaan Narkoba
   d.Dampak Narkoba
   e.Pencegahan Narkoba
2.Melakukan Demonstrasi
3.Memberi kesempatan untuk audien untuk bertanya dan  mencoba melakukan demonstrasi.
1.Mendengarkan





2.Memperhatikan.
3.Bertanya.

15 Menit
3.

Penutup
1.Menyimpulkan Materi
2.Memberikan pertanyaan evaluasi
3.Kontrak pertemuan berikutnya
4.Mengucapkan salam.
1.Mendengarkan.
2.Menjawab Pertanyaan
3.Memperhatikan.
4.Menjawab salam

10 Menit

G.   EVALUASI
a.       Mampu menjelaskan Pengertian Narkoba
b.      Mampu menyebutkan Jenis jenis Narkoba
c.       Mampu menyebutkan Akibat penyalahgunaan Narkoba
d.      Mampu menjelaskan Dampak Narkoba
e.       Mampu menjelaskan Cara Mencegah Narkoba.
H.    SUMBER PERPUSTAKAAN
1.Margono, Hendy (2002). Gangguan Mental Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. Kumpulan Catatan Kuliah Ilmu Keperawatan Jiwa FKUI Press.
2.Capita Selekta Kedokteran
3.Keperawatan Medical Bedah II



Lampiran Materi
NARKOBA/NAPZA

1.      Pengertian Napza.
NAPZA merupakan singkatan dari Narkotik, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif.Narkotik adalah, adalah zat/bahan aktif yang bekerja pada sistem syaraf pusat (otak), yang dapat menyebabkan penurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit (nyeri) serta dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat yang termasuk golongan ini, antara lain:Putaw (heroin), Morfin, dan Opiat lainnya.
Psikotropika, adalah zat bahan aktif  bukan narkotika, bekerja pada sistem syaraf pusat dan dapat menyebabkan perasaan khas pada aktifitas mental dan perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat yang termasuk golongan ini, antara lain: Shabu-shabu, Amphetamin, dan Ekstasi.
Zat Adiktif, adalah zat bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika, bekerja pada sistem syaraf pusat dan dapat menimbulakn ketergantungan. Zat yang termasuk golongan ini adalah:LSD, Psisolin, Psilosibin, Meskalin, Ganja dan beberapa pelarut seperti lem, cat, dan lain-lain. 

2.      Jenis dan Efek samping Narkoba
 1.Heroin
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\heroin.jpg
Adalah candu yang langsung diekstrak dari opium poppy. Fungsi sebenarnya adalah untuk menyembuhkan orang yang ketergantungan pada morfin. Setelah diinjeksi langsung ke dalam darah, heroin akan berubah menjadi morfin dan langsung tersebar ke seluruh tubuh memalui peredaran darah. seperti endorfin lainnya heroiin yang menjadi morfin menyebabkan efek euforia, kesenangan dan bahkan disebut sebagai rasa “orgasme”.
2.Kokain
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\kokain.jpg
Adalah kristal tropane alkaloid yang didapat dari daun tumbuhan coca. Efeknya adalah stimultan yang menekan sistem saraf utama menimbulkan sensasi yang disebut euphoric sense dan kegembiraan juga dipercaya meningkatkan energi efek-efek inilah yang menyebabkan zat ini cukup populer dan banyak digunakan. kokain adalah zat yang ampuh untuk mempengaruhi sistem saraf, efeknya bisa terasa dari 20 menit sampai berjam-jam, tergantung dosis dan cara penggunaannya. Tanda awal ketika mulai menggunakan adalah hiperaktif, tidak tenang, tekanan darah meningkat, denyut nadi meningkat, dan euforia. Euforia kadang diikuti dengan rasa tidak nyaman dan depresi dan ketagihan untuk menggunakan lagi. Gairah seksual bisa meningkat ketika menggunakan obat ini, namun penggunaan dalam jangka panjang akan mengakibatkan paranoia, impotensi dan hal buruk lainnya.

3.Crack cocaine

Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\nar.jpg
Sering disebut sebagai “crack”, dipercaya mulai dibuat dan dipopulerkan sejak awal 80an. Karena efek bahaya dari eter yang digunakan untuk memproduksi kokain murni produsen mencoba untuk menghilangkannya dari campuran ammonia. Biasanya proses filtrasi juga menentukan. Baking soda saat ini lebih banyak digunakan sebagai basis daripada amonia dengan alasan aroma yang tidak menyengat dan lebih rendah kadar racunnya.

4.PCP (Phencyclidine)
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\pcp.jpg
PCP (phencyclidine) adalah obat disosiasi yang sebenarnya digunakan untuk anestesi, menghasilkan efek halusinogen dan neurotoksik. Obat ini umumnya dikenal dengan nama Angel Dust, dan juga dikenal sebagai Wet, Sherm, Sherman Hemsley, Rocket Fuel, Ashy Larry, Shermans Tank, Wack, Halk Hogan, Ozone, HannaH, Hog, Manitoba Shlimbo, dan Embalming Fluid, dan beberapa nama lain. Meskipun efek psikoaktif obat ini hanya bertahan beberapa jam saja, total eliminasi dari tubuh bisa lebih panjang, biasanya sampai selama minggu. PCP dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat di mana permintaan obat dipenuhi oleh produsen ilegal. Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair (PCP terlarut paling sering pada eter), tetapi biasanya itu disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli atau Jahe Daun, dan rokok. PCP memiliki efek kuat pada sistem saraf mengubah fungsi persepsi (halusinasi, delusi, pemikiran delirium atau bingung), fungsi motorik (kiprah goyah, kehilangan koordinasi, dan gerakan mata terganggu atau nistagmus) dan regulasi sistem saraf otonom (detak jantung yang cepat, pengaturan suhu yang berubah). Obat ini telah dikenal untuk mengubah mood dengan cara yang tak terduga.
5.Psilocybin mushrooms
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\psy.jpg



Atau disebut jamur psilocybian, adalah jamur yang mengandung zat psikedelik yaitu psilocybin dan psilocin, dan kadang-kadang tryptamines psikoaktif lainnya. Ada beberapa istilah sehari-hari untuk jamur psilocybin yang paling umum disebut magic mushrooms or shrooms. Ketika psilocybin telah tertelan zat itu dipecah untuk menghasilkan psilocin, yang bertanggung jawab atas efek halusinogen. Efek memabukkan psilocybin yang mengandung jamur biasanya berlangsung antara 3 sampai 7 jam tergantung pada dosis.
 6.Ganja
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\marijuana.jpg
Atau dikenal sebagai Marijuana dalam bentuk herbal, adalah produk psikoaktif dari Tumbuhan Cannabis sativa. Manusia telah mengkonsumsi ganja sejak prasejarah, meskipun di abad ke-20 terjadi peningkatan dalam penggunaannya untuk tujuan rekreasi, agama atau spiritual, dan juga obat. Diperkirakan bahwa sekitar empat persen dari populasi orang dewasa di dunia menggunakan ganja setiap tahunnya. Ganja memiliki efek psikoaktif dan fisiologis bila dikonsumsi, biasanya dengan merokok atau konsumsi langsung. Jumlah minimum THC diperlukan untuk memiliki efek psikoaktif adalah sekitar 10 mikrogram per kilogram berat badan. Keadaan mabuk akibat konsumsi ganja adalah bahasa sehari-hari dikenal sebagai “high”, yang merupakan kondisi di mana mental dan fisik terasa berubah karena konsumsi ganja. Setiap pengguna memiliki pengalaman yang berbeda dipengaruhi beberapa faktor seperti potensi, dosis, komposisi kimia, metode konsumsi dan sebagainya.



7.Opium
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\opium.jpg
Merupakan resin narkotika yang terbentuk dari lateks yang dikeluarkan oleh polong biji muda dari bunga opium (Papaver somniferum). Bunga ini berisi sampai 16% morfin, suatu alkaloid opiat, yang paling sering diproses secara kimia untuk menghasilkan heroin untuk perdagangan obat ilegal. Opium secara bertahap telah digantikan oleh berbagai semi-sintetik, dan opioid sintetik dengan efek yang semakin kuat, dan dengan anestesi umum lainnya. Proses ini dimulai pada 1817, ketika Friedrich Wilhelm Adam Sertürner melakukan isolasi morfin murni dari candu setelah setidaknya tiga belas tahun penelitian dan percobaan yang hampir menjadi bencana pada dirinya sendiri dan tiga anak laki-lakinya.
 8.Ekstasi (MDMA)
Description: C:\Users\Haerul\Downloads\10-jenis-narkoba-dan-efek-sampingnya_files\ecstasy.jpg
Adalah entactogen psychedelic semisintetik dari keluarga phenethylamine yang efeknya jauh lebih ringan dari kebanyakan narkotik lainnya yang memproduksi psychedelics. Ekstasi digunakan sebagai sampingan dan sering digunakan dengan seks dan berhubungan dengan obat-obatan klub sebagai entheogen selain itu digunakan untuk melengkapi berbagai jenis praktek untuk transendensi termasuk dalam meditasi, psychonautics, dan psikoterapi psikedelik. Dampak utama dari MDMA termasuk peningkatan kesadaran indra, perasaan keterbukaan, euforia, empati, cinta, kebahagiaan, rasa kejernihan mental dan penghargaan peningkatan musik dan gerakan. Sensasi taktil yang dirasakan beberapa pengguna, membuat kontak fisik dengan orang lain lebih menyenangkan.
3.      Akibat penyalahgunaan Narkoba.
            Akibat seseorang terlibat menyalah gunakan obat-obatan terlarang, pada awalnya mandapat tawaran oleh temannya. Bisa juga mereka hanya sebatas ingin mengetahui dan merasakan, terutama bila mereka memiliki teman pemakai obat-obatan terlarang tersebut atau karena adanya tekanan dari temannya, akhirnya dengan terpaksa ikut mencobanya.
Namun secara singkat faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, adalah sebagai berikut:

1.      Keingintahuan yang besar tanpa sadar akibatnya.
2.      Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran.
3.      Keinginan untuk bersenang-senang.
4.      Keinginan untuk mengikuti tren atau gaya.
5.      Keinginan untuk diterima oleh lingkungannya.
6.      Menghindari dari rasa kebosanan.
7.      Adanya salah pengertian, bahwa pengguanaan sekali tidak menimbulkan ketagihan

4.      Peran orang tua menjauhkan anaknya dari narkoba
a.      Bantu mereka untuk selalu berfikir positif  tentang dirinya seperti memberikan dorongan dengan pujian yang positif setiap anak berhasil melakukan tugasnya misalnya bekarja membersihakan rumah, juara kelas, dan menolong teman dalam kesulitan.
b.      Sediakan waktu untuk anak. Ajak mereka bicara apa saja yang sifatnya positif, termasuk kehidupan dunia remaja, sekolah.
c.       Ajari mereka tentang fakta narkoba seperti memanfaatkan informasi yang berkembang di masyarakat untuk lebih mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
d.      Memanfaatkan waktu yang tepat untuk berbicara tentang narkoba dengan anak bersamaan ketiaka acara televisi membahas narkoba dan minuman keras.
e.       Gunakan kalimat yang mudah diingat dan dipahami oleh anak, contohnya:Narkoba dan minuman keras akan membuat kamu sakit.

5.      Ciri-ciri anak pengguna narkoba dan minuman keras:
  1. Adanya perubahan tingkah laku yang tiba-tiba terhadap kegiatan sekolah, keluarga, dan teman-teman.
  2. Suka marah yang tidak terkendali.
  3. Mencuri uang di rumah, sekolah, atau toko untuk membeli narkoba dan minuman keras.
  4. Sering menipu karena kehabisan uang jajan.
  5. Berat badan tuerun derastis, karena nafsu makan yang tidak menentu.
6.      Dampak narkoba:
            A. Kondisi fisik
1.            Dampak yang ditimbulakn terhadap kondisi fisik misalnya gangguan impotensi, gangguaan fungsi ginjal, kanker usus, aritmia jantung, dan pendarahan otak.
2.            Akibat bahan campuran atau pelarut menimbulkan infeksi.
3.            Akibat alat yang digunakan tidak steril,menimbulkan berbagai infeksi, terjangkitnya hepatitis, dan HIV serta AIDS.
B. Kondisi mental.
1.            Timbulnya perilaku yang tidak wajar.
2.            timbulnya perasaan defresi dan ingin bunuh diri.
3.            Gangguan perspsi dan daya pikir.
C. Kondisi kehidupan sosial.
1.            Gangguan terhadap prestasi sekolah, kuliah, dan bekerja.
2.            Gangguan terhadap hubungan dengan keluarga, dan teman
3.            Gangguan terhadap perilaku normal, munculnya keinginan untuk mencuri dan melukai orang lain.

7.      Kiat pencegahan narkoba.
            Langkah-langkah yang paling tepat untuk mencegah peredaran dan penyalah gunaan narkoba lebih meluas adalah melihat kepedulian para oarng tua, pendidik, dan segenap anggota masyarakat secara terpadu. Hal ini tidak lain agar keterlibatan semua elemen masyarakat akan membantu pihak pemerintah dalam membasmi penggunaan narkoba sebagai paenyakit masyarakat yang setiap tahun jumlah penggunanya terus meningkat.
A.Peran orang tua
            Keberadaan orang tua merupakan pendidik utama bagi putra putrinya sekalogus menjadi figur untuk menjadi panutan, teladan, dan yang dihormati. Dengan figur tersebut, peran orang tua sangat besar, sehingga diharapkan mampu melakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1.      Terciptanya suasana harmonis, hangat, gairah, penuh kasih sayang, perhatian, dan penuh dengan rasa kekeluargaan
2.      Selalu mendengarkan dan menghargai pendapat anak, sekaligus untuk memberikan bimbingan agar mereka mampu membuat suatu keputusan yang bijaksana.
3.      Selalu memberikan pujian jika anak berbuat baik, atau memperoleh prestasi, misalnya juara kelas, hatam mengaji bagi yang beragama islam.
4.      Selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dan berdiskusi dengan anak dirumah.
5.      Menanmkan nilai-nilai budi pekerti, disiplin, dan selalu melaksanakan perinatah dan menjauhi larangan agama.
B. Peran pendidik.
Sebagai mana diketahui bahwa para pendidik merupakan pengganti orang tua di sekolah. Dengan predikat seperti itulah keberadaan pendidik harus mendidik siswanya penuh dengan rasa kasih sayang dan penuh dedikasi, oleh karena pendidik di sekolah sangat dianjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.            Kenalilah setiap anak didiknya dengan baik.
2.            Selalu bersikap sensitif terhadap keberadaan dan permasalahan setiap anak didiknya.
3.            Membina dan mengembangkan kepribadian anak didiknya seoptimal mungkin.
4.            Menanmkan nilai-nilai budi pekarti, moral, dan spiritual sesuai dengan agamanya masing-masing dan pancasila.
5.            Selalu menciptakan saling percaya, keterbukaan, dan bersikap jujur.
C.Peran anggota masyarakat.
 Tiap anggoata masyrakat memilki tanggung jawab sekaligus mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam membantu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalah gunaan dan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat. Peran serta anggoata masyrakat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.               Gunakan obat secara wajar, sesuai dengan resp dokter.
2.               Kembangkan potensi yang dimiliki serta melibatkan diri sebagai anggoata masyrakat dalam berbagai kegiatan positif.
3.               Belajar cara mengatasi berbagai permasalahan dan tekanan hidup, tanpa mengalihkan kepada penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
4.               Mengembangkan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat yang bersipat positif, misalnya kegiatan olah raga, kebersihan lingkungan, pengajian.

DAFTAR PUSTAKA

1.Margono, Hendy (2002). Gangguan Mental Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. Kumpulan Catatan Kuliah Ilmu Keperawatan Jiwa FKUI Press.
2.Capita Selekta Kedokteran.
3.Keperawatan Medical Bedah II.