Rabu, 11 Desember 2013

PENGEMBANGAN usaha TELUR dan PETERNAKAN AYAM

PENGEMBANGAN usaha TELUR dan
PETERNAKAN AYAM




DI SUSUN OLEH:
NAMA : HAERUL ANWAR
     NIM : KP.12.00867
KELAS : 1B
PRODI : S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIRA HUSADA YOGYAKARTA
TAHUN 2012/2013



BAB 1
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Awal mula saya ingin membuat usaha ini adalah karna masih belum banyak orang yang mengembangkan bisnis ini,kebetulan di kampung saya belum ada yang mengembangkan usaha telur dan peternakan ayam.Dan dengan Seiring perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun,serta dengan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya peningkatan mengkonsumsi gizi dalam kehidupan,jadi tumbuhlah pemikiran di dalam diri saya untuk mengembangkan bisnis telur dan peternakan ayam,karna masyarakat di tempat saya selalu membutuhkan telur untuk kebutuhan sehari hari.Dan disamping itu juga meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap mengkonsumsi telur yang terus menigkat.
Disamping itu juga telur merupakan suatu jenis bahan makanan yang sangat populer dikalangan masyarakat husunya di kampung halaman saya sendiri dan sangat bermanfaat sebagai sumber protein hawani. Hampir semua masyarakat di kampung saya mengkonsumsi telur sebagai sumber protein hawani karena telur merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah diperoleh dan mudah dalam mengelolanya,sehingga telur merupakan jenis bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi masyarakat.
Selain telur,usaha ternak ayam ras petelur,merupakan jenis unggas yang paling populer dan paling banyak dikenal orang,serta hewan yang mudah diternakan dengan modal yng lebih kecil.karna di daerah tempat saya ini banyak masyarakat yang memesan ayam untuk di jadikan ternak.dan pemasarannyapun lebih mudah dan cepat laku dan laris.sampai sekarang ini masih jarang peternakan ayam.

2.Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan saya memilih usaha ini yaitu:
a.Membuka usaha kecil.
b.Dapat di jangkau oleh semua kalangan dan selalu di butuhkan semua orang
c.Menumbuhkan jiwa mandiri.
d.Memperoleh penghasilan yang menjanjikan.
e. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
f. Untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dalam mengkonsumsi telur .
g. bahannya mudah di cari
h. Harganya terjangkau oleh semua kalangan
i. Proses pemasarannyapun cepat dan laris di pasaran.
j.Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.



BAB II
PEMBAHASAN

1.Lokasi Usaha
Mengenai lokasi usaha sudah saya persiapkan lahan seluas 14 are untuk usaha telur dan peternakan ayam.Dan tempatnyapun jauh dari perkampungan,karna kalau usaha peternakan ini tempatnya di dalam kampung bisa membuat masyarakat tidak nyaman karna baunya yang sangat menyengat.Makanya kita harus menyediakan tempat atau lahan yang jauh dari masyarakat atau perumahan.Karna bisa mengganggu kenyamanan masyarakat yang dekat sama lokasi peternakan ayam tersebut.          

2.Produk
Telur yang dihasilkan ayam memiliki bibit unggul serta dengan makanan yang bervitamin dan penuh protein,sehingga dapat menjaga kesehatan ayam dan menghasilkan telur dengan proses secara alami serta memiliki kualitas yang tinggi mengandung kandungan protein yang tinggi disamping itu telur mengandung kandungan energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,selain memiliki kandungan protein dan energi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi,serta dapat dikonsumsi konsumen dalam berbagai bentuk dan memiliki daya tahan lama serta dapat dengan mudah dalam pemasarannya.

3.Proses Produksi.
Dalam melakkukan produksi telur dapat dilakukan dengan cara:
Pertama melakukan pengumpulan telur di kandang ayam, setelah telur dikumpulkan,maka memisahkan telur yang tidak normal dengan telur yang normal,yang bertujuan agar dalam proses pengemasan telor dapat dikemas dengan baik,serta dapat dipisahkan dan sesuai dengan tempat telur yang telah disediakan,sehinggan telur tersebut dapat terjaga keamanannya. Setelah telur siap dipindahkan dari pengumpulan ketempat papan telur yang betujuan agar telur aman dan terhindar dari kerusakan telur,sehingga tidak terjadi kerusakan pada telur,serta memudahkan dalam membawa telur ketempat penyiapan telur yang siap untuk di pasarkan .Setelah telur siap di pindahkan ke papan telur.
4.Pemasaran
Target Pasar pertama yaitu masyarakat ,karna usaha ini mempunyai peluang yang sangat menguntungkan, terutama dipenjualan pada masyarakat di kampung tempat saya dapat memberikan keuntungan yang lebih besar. 
Target kedua pasar adalah pasar lokal yang ada di tempat saya sendiri,karna pemesanan yang sangat tinggi.
  • Kondisi Pesaing
Bahwasanya dalam usaha ternak ayam meskipun ternak ayam banyak namun masyarakat selalu membutuhkan dalam kebutuhan sehari hari untuk di jadikan menu dalam makanan dan lain lain.

5.Strategi pasar
Dalam memasarkan telur,kita bisa bekerjasama dengan toko toko yang ada di kampung sendiri.Kemudian menawarkan kepada pasar pasar yang lebih maju seperti di : supermarket,pasar local,perusahaan dan kita juga bisa menawarkan melalui media masa seperti lewat internet,melalui iklan dan dll.

 6. Modal Usaha
Modal usaha bisa kita dapat dari system pinjam baik dari bank maupun kerabat,kenalan,ataupun keluarga.Dan bisa juga dengan cara untuk menjual atau menggadai benda milik sendiri seperti:mobil,motor dll.Karna suatu kesuksesan itu di tempuh dengan pengorbanan,kerja keras dan tidak mudah menyerah dan putus asa.



BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Usaha ternak ayam merupakan usaha yang mempunyai hasil yang menguntungkan dan memiliki peluang pasar yang sangat besar yang dapat menguasai pasar, selain itu usaha ternak ayam ini memiliki keuntungn yang begitu besar dan dalam pengembangn usaha ini juga sangat mudah .dan dengan modal yang tidak begitu besar.kita basa menghasilkan hasil yang besar.Namun membutuhkan kerja keras dan kesabaran dalam mengelolanya.Meski usaha ini tidak begitu sulit ,namun tidak semua orang bisa melakukannya.Karna Usaha ternak ayam juga membutuhkan keterampilan dan seorang pengusaha ternak ayam harus bias berfikir secara kritis.

2.Saran
Hendaknya kita dalam melakukan suatu usaha itu harus dengan ketekunan dan kerja keras.Sebab kesuksesan itu di capai dengan tekat yang bulat dan pantang menyerah.Jangan ada kata menyerah untuk mencoba sesuatu.Soal untung atau rugi itu sudah biasa dalam suatu usaha atau bisnis.jadi sebelum kita memulai sebuah usaha itu harus di pikirkan dengan matang dulu supaya jangan sampai membuat kita putus di tengah jalan dan menjadi stres.

Sabtu, 16 November 2013

Makalah Cairan Dan Elektrolit



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh berdasarkan umur adsalah; bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin.
Sedangkan elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation.
1.2     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian overhidrasi?
2.      Apa saja gejala pada orang yang mengalami kelebihan cairan?
3.      Apa saja gangguan pada orang yang mengalami kelebihan cairan?
4.      Bagaimana pengaturan elektrolit yang sesuai?
5.      Apa saja gangguan pada orang yang kelebihan elektrolit?
6.      Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit?
1.3     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian dari overhidrasi.
2.      Mengetahui gejala dari orang yang mengalami kelebihan cairan.
3.      Mengetahui gangguan pada orang yang mengalami kelebihan cairan.
4.      Memahami pengaturan elektrolit yang sesuai.
5.      Mengetahui gangguan dari orang yang mengalami kelebihan elektrolit.
6.      Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN
6.1  Pengertian Overhidrasi
Overhidrasi adalah kelebihan cairan yang disebabkan karena peningkatan volume darah (hipervolume) dan kelebihan cairan pada interstisial (edema).
Normalnya,cairan interstisial tidak terikat dengan air, tetapi elastis dan hanya terdapat di antara jaringan. Pitting edema merupakan edema yang berada pada darah perifer atau akan berbentuk cekung setelah ditekan pada daerah yang bengkak, hal ini disebabkan oleh perpindahan cairan ke jaringan melalui titik tekan. Cairan dalam jaringan yang edema tidak digerakkan ke permukaan lain dengan penekanan jari. Nonpitting edema tidak menunjukkan tanda kelebihan cairan ekstrasel, tetapi sering karena infeksi dan trauma yang menyebabkan membekunya cairan pada permukaan jaringan.
Perawat harus melakukan observasi secara cermat bila memberikan cairan intravena pada pasien yang mempunyai masalah jantung, sebab kelebihan cairan pada kapiler paru terurama pada anak dan orang tua dapat membahayakan.
6.2  Gejala Kelebihan Cairan
Pada kelebihan ekstrasel, gejala yang sering ditimbulkan, antara lain:
1.      Edema perifer (pitting edema).
2.      Asites.
3.      Kelopak mata membengkak.
4.      Suara napas ronchi basah.
5.      Penambahan berat badan secara tidak normal/sangat cepat.
6.      Nilai hematokrit menurun bila kelebihan cairan bersifat akut.
6.3  Masalah Kelebihan Cairan
Kelebihan cairan dihubungkan dengan:
1.      Gangguan pencernaan.
2.      Gagal jantung.
3.      Sirosis hati.
4.      Kelainan ginjal.
5.      Gangguan pernafasan.
6.      Gangguan fungsi kulit.
6.4  Pengaturan Elektrolit
1)      Pengaturan Keseimbangan Natrium
           Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron dihasilkan oleh kosteks suprarenal dan berfungsi mempertahankan keseimbangan konsentrasi natrium dalam plasma dan prosesnya dibantu oleh ADH. ADH mengatur sejumlah air yang diserap kembali ke dalam ginjal dari tubulus renalis. Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumlah natrium yang diserap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerak ke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh. Eksresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses, keringat, urine, dan air mata.
2)      Pengaturan Keseimbangan Kalium
           Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh ginjal dengan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron. Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui tiga langkah, yaitu:
1.      Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi aldosteron.
2.      Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkan melalui gijal.
3.      Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun.
           Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernapasan. Partikel penting dalam kalium berfungsi menghantarkan impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru. Dan jaringan usus pencernaan. Ekskresi kalium dilakukan melalui urine, sebagian melalui feses dan keringat.
3)      Pengaturan Keseimbangan Kalsium
           Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan mpuls kontraksi otot, koagulasi (pembekuan) darah, dan membantu beberapa enzim pankreas. Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsobsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratirod akan merangsang pembentukkan hormon paratiroid yang langsung menigkatkan jumlah kalsium dalam darah.
4)      Pengaturan Keseimbangan Magnesium
           Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya kelenjar paratiroid, magnesium diabsorbsi dari saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesium terjadi bila konsentrasi serum turun menjadi < 1,5 mEq/1t dan hipermagnesium terjadi bila kadar magnesium serta serum meningkat menjadi > 2,5 mEq/1t.
6.5  Gangguan Kelebihan Elektrolit
1)      Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam plasma adalah tinggi.
a)      Etiologi:
1.      Fluid-loss: insensibel loss (demam, ISPA, luka bakar, didaerah suhu tinggi) diabetes insipidus → pemberian diuretic → gangguan hipotalamus → hipodipsi → gangguan osmoreseptor.
2.      Intake Na+: pemberian NaCl hipertonik atau NaCl peroral sindroma cushing dan hiperaldosteronism.
b)      Tanda dan gejala:
1.      Mukosa kering
2.      Oligari/anusia
3.      Turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak
4.      Kulit kemerahan
5.      Lidah kering dan kemerahan
6.      Konvulsi
7.      Suhu badan naik
8.      Kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/1t
9.      Letargi
10.  kelemahan otot
11.  kedutan (twitching)
12.  kejang-kejang dan koma
13.  Terjadi keluarnya cairan dari sel otak
14.  Dapat terjadi perdarahan otak
c)      Pengobatan
1.      Def. cairan= 0,6XBBX (Na/140 – 1)
( pada wanita 0,5)
2.      Dengan Cairan glukosa isotonik peroral atau enteral
3.      Pada diabetes insipidus diberikan diuretik (Hct) dengan diet rendah Natrium atau pemberian klofibrat, klorpropamid, asetaminofen, karbamasepin, pitresin dalam minyak.
2)      Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan dimana berlebihnya kadar kalsium dalam darah.
a)      Etiologi:
1.      Hiperparatiroidisme
2.      Tumor ganas yg mengeluarkan PTH
3.      Intoksikasi vit.D
4.      Intoksikasi vit. A
5.      Hipertiroid
6.      Insufisiensi adrenal
7.      Milk Alkali Syndrome
a)      Tanda dan gejala:
1.      Nyeri pada tulang
2.      Relaksasi otot
3.      Batu ginjal
4.      Mual-mual
5.      Koma
6.      Kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/1t
b)      Pengobatan:
1.      Fosfat: meningkatkan deposisi kalk tulang & menghambat resorbsi tulang
2.      Indometasin : berguna pada hiperkalsemia akibat keganasan
3.      Meningkatkan ekskresi dengan larutan NaCl.
4.      Diet rendah kalsium
5.      Hemodialisis
3)      Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah adalah tinggi.
a)      Etiologi:
1.      Asupan berlebih peroral/enteral
2.      Perpindahan K+ ke ekstrasel pada asidosis
3.      Pseudohiperkalemia: pada penderita dengan lekositosis/trombositosis
4.      Koagulasi/hemolisis.
b)      Tanda dan gejala:
1.      Mual
2.      Hiperaktivitas sistem pencernaan
3.      Aritmia
4.      Kelemahan
5.      Jumlah urine dan diare sedikit
6.      Kecemasan dan iriabilitas
7.      Kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/1t
8.      Kelemahan otot s/d paralisa
9.      Jantung aritmia/arrest
10.  Gambaran EKG: tall T, QRSinterval Philangnya PQRS menyatu dengan T dan disebut sine-wave
c)      Pengobatan:
1.      Menurunkan K+ plasma:
o   pemberian D 10% 500ml/infus ½ jam à insulin endogen à mendorong K+ masuk sel; pada DM perlu ditambah 15 U insulin
o   pada asidosis: K+ luar sel meningkat à dg. Pemberian Na.Bic. 44-88 meq enteral à K+ terdorong masuk dalam sel
o   Sod.Polystirene Sulfonat (kayexalate)
o   hemodialisis: bila cara2 diatas gagal
2.      Menurunkan ambang rangsang neuromuskuler:
o   10 cc Gluonas Calc.10% I.v.  Diberikan dlm. 2-3 menit dapat diulang setelah 5 menit bila gbr. EKG tak berubah
o   Terapi  cepat dilakukan bila K+ > 8 meq/L atau K+> 6,5 meq/L disertai perubahan EKG yang lanjut
4)      Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah.
a)     Etiologi:
GGK atau insuf hormon korteks adrenal.
b)    Tanda dan gejala:
1.      Koma
2.      Gangguan saraf pusat dan neuromuskuler
3.      Gangguan menelan
4.      Quadriplegi
5.      Gangguan bicara
6.      Gangguan pernafasan
7.      Kadar magnesium lebih dari 1,3 mEq/1t
c)     Pengobatan:
1.      pemberian kalsium 5-10 mEq I.v
2.      Diuretik bila fungsi ginjal baik
3.      Hemodialisis
       2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1)      Usia
Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas ogan, sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
2)      Temperatur
Temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
3)      Diet
Apabila kekurangan nutrien. Tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan di dalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
4)      Stres
Stres dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit elalui proses peningkatan produksi ADH, karena proses ini dapat meningkatkan metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
5)      Sakit
Pada keadaan sait terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yag rusak tersebut dibutuhkan adanya proes pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. Keadaan sakit menimbulkan ketidak seimbangan hormonal, yang dapat mengganggu keseimbangan kebutuhan cairan.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1)      Usia
Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas ogan, sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
2)      Temperatur
Temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
3)      Diet
Apabila kekurangan nutrien. Tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan di dalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
4)      Stres
Stres dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit elalui proses peningkatan produksi ADH, karena proses ini dapat meningkatkan metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
5)      Sakit
Pada keadaan sait terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yag rusak tersebut dibutuhkan adanya proes pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. Keadaan sakit menimbulkan ketidak seimbangan hormonal, yang dapat mengganggu keseimbangan kebutuhan cairan.
Kelebihan cairan dihubungkan dengan:
Ø  Gangguan pencernaan.
Ø  Gagal jantung.
Ø  Sirosis hati.
Ø  Kelainan ginjal.
Ø  Gangguan pernafasan.
Ø  Gangguan fungsi kulit.
Gejala Kelebihan Cairan
Pada kelebihan ekstrasel, gejala yang sering ditimbulkan, antara lain:
Edema perifer (pitting edema).
Asites.
Kelopak mata membengkak.
Suara napas ronchi basah.
Penambahan berat badan secara tidak normal/sangat cepat.
Nilai hematokrit menurun bila kelebihan cairan bersifat akut.
3.2Saran
Untuk mengatasi kelebihan dan kekurangan cairan, baiknya asupan cairan secukupnya.